Mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang layak tinggal, nyaman, dan efisien
Kebijakan Pemerintah Kota Palopo dalam mendukung implementasi pemanfaatan TIK pemerintahan sudah sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan pada RPJMD Kota Palopo yang memuat kebijakan tentang Smart City. Berbagai kebijakan yang ada di Kota Palopo yang dikelompokkan menurut Dimensi Smart City adalah sebagai berikut :
Analisis kesenjangan Kota Palopo untuk mengidentifikasi perbedaan baik kondisi saat ini dan kondisi di masa depan. Perbedaan atau gap antara kondisi saat ini dengan tren masa depan digunakan sebagai salah satu analisis untuk menetapkan strategi dalam mencapai tujuan Smart City. Analisis GAP berdasarkan enam dimensi Smart City yaitu dimensi smart governance, branding, economy, living, society, dan environment seperti yang diperlihatkan pada Analisis kesenjangan Kota Palopo untuk mengidentifikasi perbedaan baik kondisi saat ini dan kondisi di masa depan. Perbedaan atau gap antara kondisi saat ini dengan tren masa depan digunakan sebagai salah satu analisis untuk menetapkan strategi dalam mencapai tujuan Smart City. Analisis GAP berdasarkan enam dimensi Smart City yaitu dimensi smart governance, branding, economy, living, society, dan environment seperti yang dibawah:
Kondisi Saat Ini
Tren Masa Depan
GAP/Kesenjangan
Analisis SWOT merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal seperti kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di Kota Palopo. Analisis ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan Smart City diperlukan agar tujuan Masterplan Smart City 81 Kota Palopo dapat tercapai. Analisis SWOT dilakukan untuk program pengembangan Smart City di Kota Palopo yang dapat terlihat pada Tabel di masing-masing dimensi Smart City berikut.
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan
Kelemahan
Peluang
Ancaman
Harmonisasi Tata Ruang
Kesehatan
Transportasi
Smart living dalam Smart City untuk menjamin kelayakan taraf hidup masyarakat di dalamnya. Kelayakan taraf hidup ini dapat dinilai dari tiga elemen, yaitu kelayakan pola hidup, kelayakan kualitas kesehatan, dan kelayakan moda transportasi untuk mendukung mobilitas orang dan barang di dalam sebuah Smart City. Sasaran dari smart living di dalam Smart City adalah untuk mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang layak tinggal, nyaman, dan efisien. Smart living terdiri atas tiga indikator yaitu: Harmonisasi Tata Ruang Wilayah (Harmony); Mewujudkan Prasarana Kesehatan (Health); Menjamin Ketersediaan Sarana Transportasi (Mobility) seperti yang ditampilkan dibawah ini.
Harmonisasi Tata Ruang Wilayah (Harmony)
Mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang nyaman dan harmonis antara lingkungan pemukiman (residential), lingkungan pusat kegiatan bisnis (commercial) yang didukung dengan fasilitas rekreasi untuk keluarga (recreational)
Mewujudkan Prasarana Kesehatan (Health)
Mewujudkan akses terhadap ketersediaan makanan dan minuman sehat (food), akses terhadap pelayanan kesehatan yang (healthcare), dan akses terhadap sarana dan prasarana olahraga (sport).
Menjamin Ketersediaan Sarana Transportasi (Mobility)
Mewujudkan ekosistem transportasi yang menjamin mudahnya mobilitas (mobility) bagi individual, publik, maupun untuk pemenuhan kebutuhan logistik suatu daerah.
Smart living merupakan salah satu dimensi Smart City yang digunakan untuk menjamin kelayakan taraf hidup masyarakat melalui sub dimensi dalam Smart Living. Terdapat tiga sub dimensi dalam Smart Living yaitu: kelayakan pola hidup (harmony), kelayakan kualitas kesehatan (health), dan kelayakan moda transportasi untuk mendukung mobilitas orang dan barang di suatu daerah (mobility). Dimensi Smart Living ini masuk dalam misi Smart City Kota Palopo yang kedua, yaitu mendorong pembangunan yang holistik dan jangka panjang dengan berprinsip pada nilai-nilai pelestarian alam dan budaya, pemerataan kesejahteraan ekonomi. Strategi dalam Smart Living ini terutama ditujukan untuk Meningkatkan hubungan sinergitas dan kerja sama daerah sehingga dapat terwujud visi yang dibentuk. Pada masing-masing sub dimensi Smart Living strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
L.1 Harmonisasi Tata Ruang
L.1.1 Pengembangan sistem pengawasan dan evaluasi penataan ruang daerah
L.1.2 Pembentukan sistem koordinasi pengembangan penataan ruang daerah kumuh
L.2 Kesehatan
L.2.1 Peningkatan akses data dan informasi kesehatan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan media digital
L.2.2 Peningkatan pelayanan Kesehatan melalui pengembangan sistem koordinasi pelayanan kesehatan daerah
L.3 Transportasi
L.3.1 Pengembangan infrastruktur dan sistem informasi pelayanan penunjang peningkatan angka kunjungan Kota Palopo