Mewujudkan ekosistem sosio-teknis masyarakat yang humanis dan dinamis, baik fisik maupun virtual untuk terciptanya masyarakat yang produktif, komunikatif, dan interaktif dengan digital literacy yang tinggi.
Kebijakan Pemerintah Kota Palopo dalam mendukung implementasi pemanfaatan TIK pemerintahan sudah sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan pada RPJMD Kota Palopo yang memuat kebijakan tentang Smart City.
Analisis kesenjangan Kota Palopo untuk mengidentifikasi perbedaan baik kondisi saat ini dan kondisi di masa depan. Perbedaan atau gap antara kondisi saat ini dengan tren masa depan digunakan sebagai salah satu analisis untuk menetapkan strategi dalam mencapai tujuan Smart City. Analisis GAP berdasarkan enam dimensi Smart City yaitu dimensi smart governance, branding, economy, living, society, dan environment seperti:
Ruang terbuka hijau publik yang seharusnya tersedia di Kota Palopo belum tercapai
Tersedia ruang terbuka hijau public dan taman kota yang memadai sebagai sarana pendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat
Kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan ruang terbuka hijau publik masih terbatas
Ekosistem pendidikan Kota Palopo masih bergantung pada lembaga pendidikan, terutama perguruan tinggi
Layanan pendidikan dapat diakses semua kalangan masyarakat hingga kelompok rentan
Dampak Kota Palopo sebagai kota pendidikan dapat mendorong pembentukan lembaga pendidikan non-formal baik dalam bentuk komunitas maupun kelompok masyarakat lain.
Komunitas dan kelompok masyarakat yang dapat mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota Palopo masih terbatas
Tindak kriminal tertangani dalam satu tahun di Kota Palopo berjumlah 230 kasus pada tahun 2019
Keamanan masyarakat terjamin oleh system pelayanan dan pengawasan tindak kejahatan serta system informasi ancaman kebencanaan yang terpusat
Pengembanangan system keamanan masyarakat masih terbagi pada beberapa OPD berdasarkan pada program kerja masing-masing
Analisis SWOT terkait dengan Smart Society di Kota Palopo diperlihatkan seperti:
Faktor Internal Kekuatan dan Kelemahan Faktor Eksternal Peluang dan Ancaman Kekuatan
Kota Palopo memiliki 17 perguruan tinggi yang dapat mendukung pembentukan ekosistem belajar yang baik dan benar
Tersedia forum mayarakat yang secara rutin mengadakan pertemuan untuk memperdalam keilmuan agama serta solidaritas antar masyarakat
Kelemahan
Peluang
Ancaman
Smart society merupakan dimensi yang banyak membahas tentang manusia sebagai unsur utama sebuah kota. Di dalam sebuah Smart City, interaksi antar manusia telah bergerak menuju ekosistem sosio-teknis yang memungkinkan dimensi fisik dan virtual dari kehidupan warga kota semakin terjalin secara intensif. Interaksi antar-warga terjalin dengan semakin kuat dan tanpa sekat dengan mediasi teknologi. Sasaran dari smart society dalam Smart City adalah mewujudkan ekosistem sosio-teknis masyarakat yang humanis dan dinamis, baik fisik maupun virtual untuk terciptanya masyarakat yang produktif, komunikatif, dan interaktif dengan digital literacy yang tinggi. Tiga elemen unsur di dalam smart society, yaitu: Mewujudkan interaksi masyarakat yang efisien (community); Membangun ekosistem belajar yang efisien (learning); Mewujudkan sistem keamanan masyarakat (security) seperti yang ditampilkan pada Gambar 1.7 sebagai berikut.
Mewujudkan Interaksi Masyarakat Yang Efisien (Community)
Mewujudkan Sistem Keamanan Masyarakat (Security)
Visi Misi Smart City Kota Palopo tersebut menjadi acuan dalam penyusunan sasaran Smart City Kota Palopo yang merupakan rangkaian indikator keberhasilan yang menjadi alat ukur dalam evaluasi pelaksanaan Smart City. Adapun sasaran Smart City Kota Palopo, yaitu:
Sub Dimensi
Sasaran
Dasar Pemikiran
Smart Society merupakan salah satu dalam dimensi Smart City yang digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan lingkungan masyarakat yang cerdas. Dimensi Smart Society ini masuk dalam misi Smart City Kota Palopo yang ke empat dengan tersedianya pelayanan dasar melalui keterbukaan informasi, aksesibilitas, dan konektivitas sistem pelayanan publik sehingga terbentuk sumber daya manusia yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut maka dapat digunakan Sub Dimensi dalam Smart Society, yaitu: komunitas warga (community), ekosistem pembelajaran (learning), dan sistem keamanan (security). Strategi dalam dimensi Smart Society ini khususnya difokuskan untuk menciptakan ketenteraman dan ketertiban masyarakat serta meningkatkan kesadaran hukum dan HAM. Pada masing-masing sub dimensi Smart Society strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
S.1 Interaksi Masyarakat
S.1.1 Peningkatan akses data dan informasi kelompok masyarakat melalui pemanfaatan teknologi informasi dan media digital
S.2 Ekosistem Belajar/Pendidikan
S.2.1 Peningkatan pelayanan pendidikan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan media digital
S.3 Keamanan Masyarakat
S.3.1 Peningkatan pelayanan keamanan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi informasi dan media digital